Translate

Sabtu, 15 Maret 2014

Sketsa Sederhana Untuk Pertemuan Yang Sederhana

Bismillah..
Yaa, dengan menyebut nama Allah aku goreskan lagi kata kata tentangmu..

Kulihat hujan mulai berganti pelangi kemudian disusul cerahnya mentari..
Kulalui hari-hari yang terus silih berganti, waktu demi waktu telah terlewati..
Kurasa semua semakin pasti, mengenai anugrah ini..

Aku masih ingat pertama kali kita dipertemukan. Bagaimana caraku dan caramu untuk menjadi saling kenal. Tak perlu waktu lama untuk kita saling sapa. Semua berlalu hanya sekejap hitungan detik tak sampai menit..

Sekedar bertanya "kamu .... yaa?" Dan menjawab "iyaa" sambil saling memberi senyum, mengartikan selamat datang pertemuan, nice to meet you..

Pertemuan yang sederhana, namun ternyata Allah telah memberi makna. Makna yang begitu dalam. Entah itu hanya untuk aku saja, atau terjadi pula padanya..

Diawali dengan pertemuan yang sederhana.. kini, aku mulai bisa membuat sketsa tentangmu, satu persatu, sedikit demi sedikit, aku tau mengenai dirimu dan sekitarmu. Tak ada yang tau aku sedang melukis sketsa tentangmu, hanya aku dan Allah yang Maha Tahu..

Mulai dari sebuah garis putus-putus, lalu menjadi sebuah garis yang tegak lurus, sketsa itu semakin kulengkapi sedikit demi sedikit..

Namun..
Apakah kamu tau?
Semakin sketsa itu kulengkapi dan kusempurnakan.. aku hampir melihat akan menjadi sebuah lukisan yang begitu indah.
Karena itu, aku takut, aku takut akan keindahan selain Allah, keindahan yang hadir sebelum ridho Allah..
Ketakutan itu membuatku berpikir untuk menunda menyempurnakan dan melengkapi sketsa itu. Sekalipun tinta itu sudah tersedia.

Aku tak ingin menghadirkan yang indah sebelum waktunya. Biarlah semua keindahan tentangmu tersimpan rapi dalam dirimu, hingga waktu yang Allah tentukan tiba, untuk aku tau tentang keindahan itu. Saat ini, hanya doa-doa penuh harapan yang aku sampaikan pada Allah Sang Maha Pengabul Doa. Doa agar kamu dan aku selalu menjaga keindahan yang Allah berikan.

Biarlah pertemuan ini mengisyaratkan kekuasaanNya, sampai kita lihat kenyataannya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar